Halaman

Jumat, 21 Februari 2014

Akuku dan Akumu


Ada banyak yang pada akhirnya tak pernah menanyakan apa? bagaimana? dan kenapa?
Sebelum tiap-tiap garis ditarik paksa dari berbagai simpul berbeda warna, ukuran dan jenis masa
     Yang sayangnya seringkali berujung pada potongan-potongan pendek tak menentu,
     yang bahkan, teramat sulit hanya untuk sekedar mengikatkannya pada ingatanmu.

Itu bukan dosa sayang.
Hanya sampai kapan kau akan terus menerus dalam keributan di kepalamu?sebelum tahu apa yang sebenarnya ada, kenapa dan bagaimana.

Bukankah kau juga yang berdalih, 
Tuhan ciptakanku dengan segala yang terbaik dari-Nya
Aku manusia sempurna!
Atau apa mungkin kau lupa?
apa yang buat dirimu berbeda, kini teronggok di sudut kepala?

Kapankah itu ketika akumu berhenti membatu? 

Baiklah sayang, aku pun tak tahu, akan sebuta apa aku jika berada di titikmu
Tapi sebentar,
aku tiba-tiba menyadari sesuatu
Apa mungkin kau masih belum sadar?
Aku katakan semua ini justru karena aku yang begitu takut
Aku takut saat ketika sesuatu membuatku buta, apa kau akan berlalu? lelah berjalan bersamaku?
Aku takut jika sewaktu-waktu aku lupa, apa kau akan bersungguh-sungguh menarikku? mengingatkanku?

Apa kau ini masih juga tak sadar?
Aku sungguh mencintaimu!





.Penghujung 2013




 



Tidak ada komentar: