Pernah suatu ketika, saya membaca up date status seorang teman yg lagi emosi. saya tercengang. Wow..terasa sekali energi negatifnya... saya yang membaca jadi punya banyak interpretasi, "ih temperamen banget sih ni orang", "kasian..", "lebayyy..." dll, yang kesemuanya, ketika saya cerna, ternyata tidak ada satu pun yg positif. Oh, belum lagi klo bicara tentang psikologis alam bawah sadar. memang sih sy ga ahli di bidang itu, tapi sy bisa menyadari perubahan mood sy yang menjadi tidak baik juga ketika membaca sesuatu yang 'berenergi negatif' itu. Dari situ lah saya belajar bahwa meluapkan emosi negatif di sosmed itu sama aja kita berbagi energi negatif ke lingkungan kita.. dan bahwa bisa jadi kita turut menginspirasi orang lain untuk melakukan hal serupa. Oh, jangan salah, sadar atau enggak, walaupun followers kita ga sebanyak ust @FelixSiauw (hehe) tapi ada aja orang2 disekitar kita yang menjadikan kita contoh lho, atau mungkin secara ga sadar terinspirasi. So, think again what you want to do :). Belum lagi, kalau karena tingkah temperamen kita, orang lain membawa-bawa organisasi atau apa yang kita bawa.
Lebih dari itu semua, jangan pernah lupa, bahwa Allah selalu melihat kita.. Bagaimana kita merespon sebuah kejadian menunjukkan setinggi apa kadar keimanan kita. Tenang aja, yg bagian ini, cuma kita yg sadar dan cuma Allah yang tahu :)
ya, memang sih, yang namanya kontrol diri itu memang sulit, saya juga masih belajar, tapi seenggaknya (sekarang) saya sadar.
NB: tentang "energi negatif", kalau yang udah baca buku "Kubik Leadership" pasti paham banget, yg belum? ya baca aja :D hehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar